Kakak saya menikah umur 24tahun, 5 tahun kosong blm dpt momongan, rencananya pas baru selesai resepsi dia emg udh blg sm bokap nyokap "aku punya anaknya nanti aja ahh umur 30an" 3taun di Belanda bikin mindset dia berubah, katanya orang sana lbh mentingin sekolah dlu sampe tinggi baru punya anak, lain hal di Indonesia lulus SMP udh kebelet pgn bikin anak. Bokap nyokap yg "orang indonesia jaman dulu" langsung kuatir dong ya pasti denger pernyataan itu.
2tahun setelah pernikahan dan dia pulang lg ke Indonesia, dia nanya "tut knp sih orang Indonesia tuh riweuh (repot) bgt nanya kapan punya anak?nyantai aja kaleee" 😆😅 mungkin saat itu dia cape jawab pertanyaan orang orang.
Dan terjadi juga hal yg sama sm gue pas ulang tahun ke-23 nyokap blg "mama umur 23 udh nikah lho" trus gue jwb aja lempeng "itu kan jaman mama muda dulu jaman naro duit di beha, skrg udh jaman e-money"
Tapi yaaa namanya orangtua mungkin terlalu care dan khawatir sama masa depan anaknya. Dan udh kebawa sm budaya jaman dulu jaman dimana lulus SD langsung dikawinin. Tapi kalo lo hidup di Jaman Gadget, please open your mind... banyak hal yg jauh lebih penting ketimbang bertanya kapan nikah kapan punya anak dan seterusnya... Karena takdirullah akan terjadi tepat pada waktunya.
Setiap orang Indonesia, pria maupun wanita, pasti pernah mendapatkan pertanyaan “Kapan nikah?”. Pertanyaan itu dtg mulai dari teman, tetangga, saudara, org tua, hingga orang yang baru dikenal. Ada yang bertanya dg maksud serius atau hanya sekedar basa basi gak penting. Selama saya bergaul dengan orang dari berbagai bangsa, hanya orang Indonesia lah yang selalu menanyakan soal pernikahan. Salah satu teman bule saya pernah bertanya, “Kenapa orang Indonesia selalu tanya saya sudah nikah belum? Memangnya penting untuk tahu itu ya?” Sepertinya pertanyaan “Kapan nikah?” adalah budaya kita, yang harus menanyakan soal nikah pada tiap orang. Padahal itu adalah kebiasaan buruk orang Indonesia yang senang mengurusi hidup orang lain. Topik menikah selalu keluar dari mulut orang-orang yang tidak kreatif. Ya jelas saja tidak kreatif, karena sedemikian banyak topik pembicaraan di dunia ini tetapi hanya menikah yang ada di kepala mereka. Saya melihat seolah-olah pernikahan adalah sebuah bukti kesuksesan “penjualan diri” yang tentu saja membanggakan. Sebagian besar masyarakat akan mengasihani wanita yang belum menikah. Sebagian lainnya akan menganggapnya sebagai barang yang tak laku. Jika Anda terlambat menikah dianggap tidak “normal” atau Seberapa pun tinggi karir Anda, masyarakat akan tetap memandang Anda memiliki kekurangan jika tidak menikah. Mulut mereka terasa gatal jika tidak mengomentari orang yang belum menikah saat umurnya dirasa sudah pantas untuk menikah. Lalu, para orang tua menjadi resah dan stress bila anaknya belum juga menikah, merasa gagal sbg org tua. Mungkin mereka lupa bahwa tiap orang memiliki waktunya masing2 dan memiliki takdir yang berbeda. Seperti umur, Anda tak kan pernah tahu kapan Anda meninggal, begitu pula dengan pernikahan. Selain itu, cara atau gaya hidup tiap orang berbeda. Ada orang yang tidak siap menikah di usia muda. Ada juga yang memang tidak mau menikah (tentunya mereka punya alasan untuk itu). Ada orang yang ingin mengejar impiannya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah. Ada orang yang sangat berhati-hati pada pilihannya. Tentu saja tiap orang memiliki cerita berbeda. Menurut saya, menikah adalah hal pribadi yang sepatutnya tidak perlu dipertanyakan. Menikah seharusnya adalah sesuatu yang dilakukan atas dasar keinginan pribadi, bukan karena semua orang mempertanyakannya. Jika teman atau saudara Anda akan menikah, Anda nanti juga akan tahu. Tentunya mereka tak akan menyimpan atau merahasiakan berita bahagia. (Reposted: www.desisachiko.com)
Kecuali pertanyaan "kapan nikah" itu diimbuhi dengan pernyataan lain yg menyenangkan dan memiliki kepentingan di dalamnya seperti ini:
-Kapan nikah?biar gue bisa beli tiket pesawat ke bandung dr skrg
-Kapan nikah?nanti gue mau nyumbang kambing guling nih buat acara resepsi lu
😂😂😂
SO STOP TO ASK : EH KAPAN NIKAH? KAPAN PUNYA ANAK? (Yang sekedar hanya basa basi) dan jangan sampai pertanyaan lo yg gak berfaedah itu malah secara tidak sengaja jadi mengintimidasi perasaan orang lain.
Thats all
Keep smiling & spreading the Love
PS
No comments:
Post a Comment